Oleh : Joko Prastomo (mahasiswa Informatika UMS)
Akbar Tanjung (Mantan Ketua PB HMI) pernah mengatakan bahwa kiprah HMI dalam perjuangan sangat aktif melebihi organisasi mahasiswa yang lain. Dimana HMI hampir 65 tahun lebih menghadirkan dirinya ditengah-tengah masyarakat Indonesia sehingga dikatakan sejarah HMI adalah bagian logis dari sejarah bangsa Indonesia.
HMI adalah organisasi besar, lebih dari 190 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, dari sabang sampai merauke dan merupakan organisasi mahasiswa islam tertua di Indonesia, kaya pengalaman, pencetak intelektual. Banyak anggoata dan alumni HMI yang berkiprah dibidang tenaga pengajar, politik , keagamaan, pengacara, wiraswasta dan lain sebagainya, Namun HMI bukanlah organisasi masyarakat maupun organisasi politik, sebaliknya HMI secara kualitatif merupakan Lembaga pengabdian, memimpin dan membimbing anggotanya untuk mencapi tujuan dengan cara perjuangan yang benar dan efektif dan HMI bukan merupakan Underbow partai politik , Ormas, maupun organisasi yang mempunyai faham atau aliran-aliran tertentu.
Sebagai organisasi, HMI tidak bisa dibandingkan dengan, misalnya Muhamadiyah, Persisi, Nahdhatul Ulama (NU) mapun partai politik yang memiliki banyak “apa-apa” dan memiliki peran yang langsung secara fisik bisa dirasakan oleh masyarakat. HMI hanya organisasi yang tidak punya sekolah, pesantren, mushalla, masjid apa lagi rumah sakit. Tetapi karena sejarah mengakui bahwa HMI memiliki peran dalam sejarah Indonesia menjadikannya tidak bisa untuk disebut organisasi “hanya”. Barangkali karena peran besar itulah beberapa tokoh Indonesia lebih sering disebut Alumni HMI/Mantan HMI, misalnya Anis Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, Mahfud MD, M Nuh dan masih banyak lagi.
HMI adalah organisasi pengkaderan dan perjuangan. Praktek perkaderan dan perjuangan yang dimaksud tidak menekankan pada aspek materil, melainkan aspek non-materil berupa aspek intelektual dan spiritual. HMI hadir sejatinya tidak bertugas melahirkan tokoh tokoh besar ataupun berperan besar bagi bangsa dan Negara ini. HMI hadir sebagai wadah Mahasiswa untuk memperdalam dan mengamalkan wawasan keagamaan (Islam), keilmuan, pengalaman sekaligus sebagai ruang belajar bagi para mahasiswa untuk membina diri agar mampu mengenal bahwa dirinya adalah manusia. Itu yang utama. Kalaupun nantinya , mahasiswa yang masuk menjadi anggota HMI bisa berperan dan lahir sebagai tokoh besar itu hanyalah manfaat turunan yang tidak mutlak.
0 comments:
Post a Comment